-->

Wednesday, April 10, 2019

Jangan Panik, Ini Dia Cara Mudah Untuk Bunda Mengatasi Batuk pada Anak dan Balita

foto: alodokter.com

Batuk adalah bentuk pertahanan tubuh untuk mengeluarkan benda asing dari saluran pernapasan di dalam tubuh. Mengatasi batuk pada bayi maupun balita dengan pemberian obat batuk sangat tidak direkomendasikan hingga anak mencapai usia enam tahun. Walau aman bagi orang dewasa, obat batuk yang biasa Anda konsumsi bisa menimbulkan efek samping yang membahayakan nyawa bayi.


Hal lain yang perlu diingat sebelum merawat anak yang batuk adalah dengan mengenali terlebih dulu gejala dan jenis batuk yang dideritanya, apakah jenis batuk kering atau basah. Beberapa gangguan kesehatan yang menyebabkan batuk kering antara lain pilek, flu, batuk rejan dan croup. Sementara batuk basah disertai napas cepat (sesak) bisa disebabkan oleh pneumonia.
Batuk pada bayi umumnya merupakan batuk kering yang terasa mengganggu di dada dan merupakan gejala dari pilek atau flu. Batuk dengan bunyi mengi bisa jadi merupakan gejala asma atau bronkiolitis. Meskipun jarang pada anak berusia di bawah 2 tahun, asma bisa diderita oleh Si Kecil terlebih jika terdapat riwayat orang tua yang asma atau jika ia pernah mengalami alergi saat masih bayi.
Batuk akan dialami anak setidaknya sebanyak delapan kali pada tahun pertama hidupnya, karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang. Batuk biasanya juga diikuti dengan demam, radang tenggorokan, hidung tersumbat atau terdapat ingus, mata merah, nafsu makan menurun, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak atau di belakang kepala.
Gejala-gejala inilah yang membuat anak menjadi rewel dan lebih sensitif dari biasanya, karena Si Kecil berusaha untuk menghilangkan rasa gatal di tenggorokan atau lendir dari paru-parunya. Batuk lendir berwarna kekuningan atau kehijauan merupakan tanda bahwa terdapat infeksi bakteri pada saluran pernapasan. Kondisi ini perlu diobati dengan antibiotik sesuai saran dokter.

Cara Mengatasi Batuk pada Bayi yang Aman

Sebagai orang tua memang berat rasanya melihat anak Anda begitu menderita dan ingin Si Kecil segera kembali sehat dan ceria. Lalu, bagaimana cara mengatasi batuk pada bayi dan balita tanpa mengandalkan obat batuk? Selain perbanyak asupan cairan (ASI, air putih, sup atau jus hangat), pada bayi berusia kurang dari 6 bulan, berikan ASI lebih sering dalam waktu singkat dan pantau kemampuan minumnya. Hindari langsung membaringkan bayi setelah menyusui.
Pada anak berusia lebih dari 6 bulan, bisa diberikan ASI lanjutan dan perbanyak asupan cairan dan makan teratur agar anak tidak mengalami dehidrasi. Biarkan Si Kecil beristirahat, tetaplah sabar dan tekun merawatnya. Anda bisa juga melakukan cara berikut ketika buah hati terserang batuk.
  • Uap. Menghirup udara yang lembap bisa melancarkan saluran pernapasan yang tersumbat akibat lendir. Anda bisa mengajaknya berendam di air hangat atau Anda bisa duduk bersamanya di ruangan beruap selama sekitar 15 menit. Jangan memberi uap yang terlalu panas karena dapat menyebabkan luka bakar. Anda perlu menjaga Si Kecil saat mencoba cara ini untuk mencegah luka bakar akibat suhu panas berlebih dari uap. Jika menggunakan mesin penguap, seringlah membersihkannya agar mesin tidak ditumbuhi jamur atau lumut.
  • Tetes saline (air garam). Anda bisa dapatkan larutan ini di apotek dan menggunakan pipet untuk meneteskan larutan ini ke hidung atau telinga anak yang tersumbat. Posisikan kepala anak menengadah ke atas sebelum memberikan 2-3 tetes pada setiap lubang hidung. Diamkan selama setidaknya 30 detik sebelum membersihkan hidung dengan cotton bud.
  • Memposisikan kepala anak lebih tinggi dengan menambahkan beberapa bantal atau dengan menyelipkan beberapa gulung handuk di bawah kasur jika anak Anda sering gelisah dalam tidurnya.
  • Memberikan campuran madu, ingatlah, ini hanya disarankan kepada anak yang berusia 1 tahun ke atas. Berikan sebanyak ½ hingga 1 sendok teh madu yang dicampur dengan air hangat atau sedikit perasan lemon yang mengandung vitamin C. Jangan lupa menyikat giginya jika madu diberikan menjelang waktu tidur.
  • Berkumur dengan air garam. Larutkan setengah sendok teh garam dengan segelas air hangat lalu aduk. Berkumur sebanyak 3-4 kali sehari sambil menengadahkan kepala hingga mencapai bagian belakang tenggorokan. Jangan lupa untuk membuang air garam setelah selesai berkumur. Cara ini dapat dapat diajarkan kepada anak yang berusia di atas 4 tahun.
Bayi berusia lebih muda dari 4 bulan biasanya tidak mengalami batuk. Namun, jika Si Kecil mengalaminya, segera hubungi dokter untuk mencari tahu penyebab dan cara mengatasi batuk pada bayi. Ingatlah untuk tetap tenang sambil mengamati gejala dan mendengarkan jenis batuk yang dialami anak.
Batuk pada bayi dan anak yang disertai keluhan lain seperti sesak napas, batuk darah, nafsu makan berkurang, anak tampak lemas, sulit tidur, muntah, kulit jadi pucat atau kebiruan, batuk lendir kehijauan atau kekuningan, batuk berkepanjangan hingga berminggu-minggu, berat badan berkurang, dan demam merupakan kondisi serius yang perlu ditangani segera oleh dokter. Segera bawa bayi atau anak Anda ke rumah sakit terdekat jika mengalami gejala di atas.

sumber: alodokter.com
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
NEXT ARTICLE Next Post
PREVIOUS ARTICLE Previous Post
 

Delivered by FeedBurner